Rumus-Rumus Fisika


Rumus-Rumus Fisika Lengkap/Pendahuluan

Einstein1921 by F Schmutzer 2.jpg
Selamat datang di halaman pendahuluan Rumus-Rumus Fisika Lengkap Blogspot! Halaman ini berisi tentang rumus-rumus fisika yang harus dihafalkan oleh murid sekolah dasar. Rumus-rumus tersebut sangat beragam mulai dari yang termudah sampai yang paling tersulit bagi siswa. Halaman tersebut juga berisi tentang satuan SI yang berguna untuk melanjutkan ke pelajaran yang lebih tinggi. Dengan mempelajari rumus tersebut, siswa akan diberikan soal dari guru yang bersangkutan. Ingat! TAK ADA GADING YANG RETAK!
Semoga rumus tersebut dapat menambah ilmu kepada guru-guru dan siswa yang mempelajari fisika. Kalau anda belajar, PASTI ADA HASIL. KALAU TIDAK BELAJAR PASTI TIDAK AKAN ADA HASIL!

Daftar isi

Gerak

Daftar isi

 

1. Gerak Lurus Beraturan

Rumus:
\!v=\frac{s}{t}
Dengan ketentuan:
  • \!s= Jarak yang ditempuh (m, km)
  • \!v= Kecepatan (km/jam, m/s)
  • \!t= Waktu tempuh (jam, sekon)
Catatan:
  1. Untuk mencari jarak yang ditempuh, rumusnya adalah \!s=\!v\times\!t.
  2. Untuk mencari waktu tempuh, rumusnya adalah \!t=\frac{s}{v}.
  3. Untuk mencari kecepatan, rumusnya adalah \!v=\frac{s}{t}.

1.1 Kecepatan rata-rata

Rumus:
\!v=\frac{s_{total}}{t_{total}}

 

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan

Rumus GLBB ada 3, yaitu:
  • \!v_{t}=\!v_{0}+\!a\times\!t

  • \!s=\!v_{0}\times\!t+\frac{1}{2}\times\!a\times\!t^2

  • \!v_{t}^2=\!v_{0}^2+\!2\times\!a\times\!s
Dengan ketentuan:
  • \!v_{0}= Kecepatan awal (km/jam, m/s)
  • \!v_{t}= Kecepatan akhir (km/jam, m/s)
  • \!a= Percepatan (m/s2)
  • \!s= Jarak yang ditempuh (km, m)

2.1 Gerak vertikal

  • Kecepatan awal = 0
  • Percepatan (a) = Gravitasi (g)
  • Jarak (s) = tinggi (h)

Massa jenis

ρ = m / v
Keterangan :
  • ρ = Massa jenis (kg/m3)
  • m = massa (kg)
  • v = volume (m3)

Pemuaian

Muai Panjang

Rumus:
\!L_{t}=\!L_{0}(\!1+\alpha\times\Delta t)
  • \!L_{t}= panjang akhir (m, cm)
  • \!L_{0}= panjang awal (m, cm)
  • α = koefisien muai panjang (/°C)
  • Δt = perbedaan suhu (°C)

Muai Luas

Rumus:
\!A_{t}=\!A_{0}(\!1+\beta\times\Delta t)
Keterangan:
  • \!A_{t}= luas akhir (m2, cm2)
  • \!A_{0}= luas awal (m2, cm2)
  • β = \!2\alpha= koefisien muai luas (/°C)
  • Δt = selisih suhu (°C)

Muai Volume

Rumus:
\!V_{t}=\!V_{0}(\!1+\gamma\times\Delta\!t)
Keterangan:
  • \!V_{t}= volume akhir (m2, cm2)
  • \!V_{0}= volume awal (m2, cm2)
  • γ = \!3\alpha= koefisien muai volume (/°C)
  • Δt = selisih suhu (°C)




Kalor

Kalor adalah bentuk energi yang berpindah karena perubahan suhu (Δt).

Daftar isi

1. Kalor Jenis

Rumus:
\!Q=\!m\times\!c\times\Delta\!t
dengan ketentuan:
  • \!Q= Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
  • \!m= Massa zat (Gram, Kilogram)
  • \!c= Kalor jenis (Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)
  • \Delta\!t= Perubahan suhu (°C) → (t2 - t1)
Untuk mencari kalor jenis, rumusnya adalah:
\!c=\frac{Q}{\!m\times\Delta\!t}
Untuk mencari massa zat, rumusnya adalah:
\!m=\frac{Q}{\!c\times\Delta\!t}

2. Kapasitas Kalor

Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh benda untuk menaikkan suhunya 1°C.
Rumus kapasitas kalor:
\!H=\frac{Q}{\Delta\!t}

\!H=\frac{\!m\times\!c\times\Delta\!t}{\Delta\!t}

\!H=\!m\times\!c
dengan syarat:
  • \!Q= Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
  • \!H= Kapasitas kalor (Joule/°C)
  • \!m= Massa zat (Gram, Kilogram)
  • \!c= Kalor jenis (Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)
  • \Delta\!t= Perubahan suhu (°C) → (t2 - t1)

3. Kalor Lebur

Rumus:
\!Q=\!m\times\!L
dengan ketentuan:
  • \!Q= Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
  • \!m= Massa zat (Gram, Kilogram)
  • \!L= Kalor lebur zat (Joule/kilogram, Kilojoule/kilogram, Joule/gram)

4.  Kalor Uap

Rumus:
\!Q=\!m\times\!U
dengan ketentuan:
  • \!Q= Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
  • \!m= Massa zat (Gram, Kilogram)
  • \!U= Kalor uap zat (Joule/kilogram, Kilojoule/kilogram, Joule/gram)
Contoh Soal :
Berapa energi kalor yang diperlukan untuk menguapkan 5 Kg air pada titik didihnya, jika kalor uap 2.260.000 Joule/Kilogram ?
Jawab :
Diketahui  : m = 5 Kg
             U = 2.260.000 J/Kg

Ditanyakan : Q =..... ?

Jawab Q = m x U
        = 5 Kg x 2.260.000 J/Kg
        = 11.300.000 J
        = 11,3 x 106 J

5. Asas Black

Rumus:
\!Q_{terima}=\!Q_{lepas}Asas Black : Jumlah kalor yang diterima sama dengan jumlah kalor yang dilepas

Getaran, Gelombang dan Bunyi

Daftar isi

Periode dan Frekuensi Getaran

Periode Getaran

\!T=\frac{t}{n}

Dengan ketentuan:
  • \!T= Periode (sekon)
  • \!t= Waktu (sekon)
  • \!n= Jumlah getaran

Frekuensi Getaran

\!f=\frac{n}{t}

Dengan ketentuan:
  • \!f= Frekuensi (Hz)
  • \!n= Jumlah getaran
  • \!t= Waktu (sekon)

Hubungan antara Periode dan Frekuensi Getaran

Terdapat 2 rumus, yaitu:
  • \!T=\frac{1}{f}
  • \!f=\frac{1}{T}
Dengan ketentuan:
  • \!T= Periode (sekon)
  • \!f= Frekuensi (Hz)

 

 

Alat optik

Daftar isi

1. Lup (Kaca Pembesar)

Pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum

\!M=\frac{Sn}{f}+1
Dengan ketentuan:
  • \!M= Pembesaran
  • \!Sn= Titik dekat (cm)
  • \!n= Fokus lup (cm)

Pembesaran bayangan saat mata tidak berakomodasi

\!M=\frac{Sn}{f}
Dengan ketentuan:
  • \!M= Pembesaran
  • \!Sn= Titik dekat (cm)
  • \!n= Fokus lup (cm)

Mikroskop

Pembesaran mikroskop adalah hasil kali pembesaran lensa objektif dan pembesaran lensa okuler, sehingga dirumuskan:
Mmik=Mob\times Mok

Karena lensa okuler mikroskop berfungsi seperti lup, pembesaran mikroskop dirumuskan sebagai berikut:

Pembesaran Mikroskop pada saat mata berakomodasi maksimum

Mmik=Mob\times(\frac{Sn}{fok}+1)=(\frac{S'ob}{Sob})\times(\frac{Sn}{fok}+1)
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
d=S'ob+Sok=S'ob+\frac{Sn\times fok}{Sn+fok}
Dengan ketentuan:
  • \!Mmik= Pembesaran mikroskop
  • \!Mob= Pembesaran oleh lensa objektif
  • \!Sn= Titik dekat mata
  • \!fok= Jarak fokus lensa okuler
  • \!S'ob= jarak bayangan oleh lensa objektif
  • \!Sob= jarak benda di depan lensa objektif
  • \!d= jarak lensa objektif dan lensa okuler

Pembesaran Mikroskop pada saat mata tidak berakomodasi

Mmik=Mob\times \frac{Sn}{fok}=\frac{S'ob}{Sob}\times \frac{Sn}{fok}
Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
d=S'ob+fok\,\!
Dengan ketentuan:
  • \!Mmik= Pembesaran mikroskop
  • \!Mob= Pembesaran oleh lensa objektif
  • \!Sn= Titik dekat mata
  • \!fok= Jarak fokus lensa okuler
  • \!S'ob= jarak bayangan oleh lensa objektif
  • \!Sob= jarak benda di depan lensa objektif
  • \!d= jarak lensa objektif dan lensa okuler

Teropong Bintang

Pembesaran Teropong Bintang

M=\frac{fob}{fok}
Dengan ketentuan:
  • \!M= Pembesaran teropong bintang
  • \!fob= Jarak fokus lensa objektif
  • \!fok= Jarak fokus lensa okuler

Jarak lensa objektif dan lensa okuler

d=fob+fok\,\!
Dengan ketentuan:
  • \!d= Jarak lensa objektif dan lensa okuler
  • \!fob= Jarak fokus lensa objektif
  • \!fok= Jarak fokus lensa okuler

Teropong Bumi

Pembesaran Teropong Bumi

M=\frac{fob}{fok}
Dengan ketentuan:
  • \!M= Pembesaran teropong bumi
  • \!fob= Jarak fokus lensa objektif
  • \!fok= Jarak fokus lensa okuler

Jarak lensa objektif dan lensa okuler

d=fob+4fp+fok\,\!
Dengan ketentuan:
  • \!d= Jarak lensa objektif dan lensa okuler
  • \!fob= Jarak fokus lensa objektif
  • \!fp= Jarak fokus lensa pembalik
  • \!fok= Jarak fokus lensa okuler